05 April 2016

Zona Transverse Mercator


UTM

Zona Transverse Mercator (UTM)


UTM adalah rangkaian proyeksi Transverse Mercator untuk peta dunia dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Koordinat UTM menggunakan satuan unit meter. Setiap zona memiliki panjang x sebesar 500.000 meter dan panjang y sebesar 10.000.000 meter.

Pada setiap zona factor skala meridian sentral mengurangi diameter silinder melintang untuk menghasilkan proyeksi garis potong dengan dua garis standar, atau garis-garis skala sebenarnya terletak disekitar 180 km dikedua sisi, dan kira-kiran sejajar, pusat meridian (ARccOs 0,9996 = 1,62o pada khatulistiwa). Faktor skala kurang dari 1 dalam baris-baris dan lebih besar dari 1 luar dari garis-garis, tetapi keseluruhan distorsi skala di dalam zona seluruh diminimalkan

Zona 1 pada koordinat UTM dimulai dari 1800 BB-1740 BB, kemudian dilanjutkan dengan zona 2 yang dimulai dari 1740 BB-1680 BB, zona 3 dimulai dari 1680 BB-1620 BB, dst…  sedangkan  untuk batas lintang dibagi berdasarkan nilai 8 derajat.

Untuk Indonesia yang berada pada posisi 900BT - 1440BT dan 110LS - 60LU terbagi ke dalam 9 zona UTM yaitu zona 46 – 54

Contoh Jakarta zona UTMnya adalah 48s



04 April 2016

Jangan Percaya Peta


Pemahaman Peta

Jangan Percaya Peta

Sedikit cerita tentang bagaimana kekeliruan pandangan masyarakat umum terhadap Peta. Pernah ikut sebuah proyek pembuatan peta digital, dari phak client memberikan ku sebuat peta format autocad map (dwg) untuk di buat projeksinya dengan rupa bumi. Tujuannya agar peta denah mereka bisa di akses di online dan bisa sinkron dengan gps yang ada di alat (misal HP android). Untuk daerah pertama mudah, karena saya bisa menemukan posisi tepatnya denah mereka dengan google map. Di dalam google map sudah ada bentuk rupa bumi pembangunan yang telah mereka lakukan. Yang jadi masalah di projek selanjutnya, di mana peta yang mereka berikan tidak dapat di temukan di googlemap. Hal ini karena daerah yang di capture  oleh google map masih berupa  hutan dan lahan kosong.

Anggapan orang-orang teknik sipil bahwa peta itu adalah sebuah bentuk rupa bumi di bidan datar yang mewakili kondisi sebenarnya. Jadi bila disebuah lokasi di dalam denah yang mereka buat telah di projeksi dengan benar maka semua lokasi lain di dalam denah yang sama akan memiliki akurasi yang sama dengan lokasi yang telah di projeksi sebelumnya. 

Ini SALAH. SALAH DAN SALAAAAAAAH……

Mari kita lihat di mana salahnya